November 3, 2024

Mirringoscats : Kominutas Pecinta Kucing Terbaru & Terbesar Di indonesia

Artikel & berita seputar Kominutas Pecinta Kucing Terbaru & Terbesar Di indonesia

October 15, 2024 | admin

Hewan Apa Saja yang tidak Boleh Dipelihara didalam Islam?

Hewan Apa Saja yang tidak Boleh Dipelihara didalam Islam?

Memelihara hewan merupakan keliru satu wujud kasih sayang terhadap ciptaan Allah SWT. Namun, tidak seluruh hewan dapat dipelihara di rumah. Ada sebagian hewan yang tidak boleh dipelihara. Hewan apa sajakah itu?

Dilansir berasal dari laman Islam Qa, Jumat (28/7/2023), Mufti Muhammad ibn Adam Darul Iftaa slot777 gacor menyebutkan memelihara hewan najis, layaknya babi dan hewan berbahaya, layaknya predator, kadal, ular, dan lainnya sebagai hewan peliharaan tidak diperbolehkan.

Rasulullah SAW juga memerintahkan pembunuhan burung gagak, kalajengking, tikus, anjing, kadal, dan hewan berbahaya lainnya. Para ahli fikih (fuqaha) menyebutkan bahwa diperbolehkan membunuh hewan yang membahayakan diri sendiri atau harta benda (seperti hama).

1. Anjing

Dilansir berasal dari laman Khaleej Times, Mufti Agung Dubai, Dr Ahmed Al Haddad, menyebutkan memelihara anjing di tempat tinggal tidak direkomendasikan menurut Islam, layaknya yang ditegaskan oleh Nabi Muhammad SAW. “Sekiranya anjing bukanlah suatu bangsa di pada bangsa-bangsa, maka saya perintahkan supaya mereka dibunuh. Ada seseorang yang menghuni sebuah tempat tinggal di mana mereka memelihara seekor anjing, tapi amalnya dikurangi satu qirat tiap tiap hari, kalau seekor anjing pemburu, atau seekor anjing pemburu, anjing peternakan, atau anjing domba.”

Karena itu, umat Islam direkomendasikan untuk bangga bersama agama dan budaya mereka dan menahan diri untuk tidak mengikuti orang lain secara membabi buta. “Jika seekor anjing diperlukan untuk menjaga, menggembala, atau berburu, ia kudu disimpan di area yang pas dan cocok kebutuhan,” ujar Dr Haddad.

Senada, Kepala Mufti di Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal di Dubai, Dr Ali Mashael mengatakan, memelihara atau memelihara anjing di didalam tempat tinggal tidak diperbolehkan didalam Islam didalam situasi apa pun, apalagi menahan Malaikat Pengasih memasuki tempat tinggal dan memotong sejumlah besar pahala ibadah seorang Muslim tiap tiap hari.

Namun, anjing boleh dipelihara dan dimanfaatkan di luar tempat tinggal untuk alasan yang diperbolehkan, layaknya bertani, berburu, atau menggembala layaknya yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW.

2. Babi

Dilansir berasal dari laman Islam Web, tidak boleh memelihara babi sebab itu adalah hewan yang najis. Pandangan bahwa babi itu sendiri tidak suci adalah persoalan konsensus di pada para ulama.

Fakta bahwa babi itu kecil atau hewan peliharaan bukanlah alasan yang masuk akal untuk memeliharanya, menjadi Anda kudu menyingkirkannya bersama membunuhnya.

3. Ular

Dilansir berasal dari laman Islam Qa, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Sahabat Abd Allah ibn Abbas, dapat ditarik anggapan bahwa ular tidak boleh dipelihara, tapi kudu dimusnahkan. Namun, kalau ular itu tidak berbahaya dan racun dan juga bisanya udah dihilangkan dan diekstraksi, layaknya yang juga udah Anda sebutkan, diperbolehkan (dan Allah Maha Mengetahui) untuk memeliharanya, walaupun dibenci, lebih baik untuk menghindarinya.

4. Burung gagak

Dilansir berasal dari laman Islam Web, banyak ulama yang berpandangan bahwa burung gagak yang direkomendasikan untuk dibunuh adalah burung gagak perut putih yang memakan bangkai hewan dan tidak seluruh model burung gagak, layaknya yang memakan tumbuh-tumbuhan dan sejenisnya. Bertentangan bersama Mazhab Maliki, yang berpandangan bahwa seluruh model burung gagak adalah fawaasiq.

Adapun memelihara hewan tersebut sebagai hewan peliharaan terhadap prinsipnya memelihara hewan dan memeliharanya diperbolehkan kalau tersedia dalil yang melarangnya untuk dipelihara, layaknya anjing yang dipelihara tanpa kepentingan yang sah.

5. Hamster

Dilansir berasal dari laman Islam Web, hamster disebutkan didalam Ensiklopedia Arab dan Ensiklopedia Bebas dan dikenal didalam bahasa Arab bersama qidaad. Di ensiklopedia ini, mereka memasang gambarnya, yang perlihatkan bahwa dia sangat serupa bersama tikus. Ini memperkuat kepercayaan bahwa itu adalah keliru satu genre tikus, apalagi kami memahami sebagian penulis menyebutkan bahwa tersedia penelitian yang perlihatkan tersedia 86 genre tikus, yang termasuk 720 spesies atau jenis.

Karena hamster juga model tikus, maka tidak boleh dibeli atau dipelihara sebagai hewan peliharaan, sebab sunnah menentukan bahwa tikus dibunuh baik di didalam maupun di luar batas al-Haram (Makkah).

Share: Facebook Twitter Linkedin
October 8, 2024 | admin

Ras Kucing yang Punya Sifat Agresif

Ras Kucing yang Punya Sifat Agresif

Meskipun kucing umumnya dikenal sebagai hewan peliharaan yang lembut dan ramah, ada beberapa ras kucing yang cenderung menunjukkan sifat agresif. Ini bukan berarti mereka tidak bisa menjadi hewan peliharaan yang baik, tetapi membutuhkan perhatian lebih dalam hal perawatan dan penanganan. Berikut adalah beberapa ras kucing yang dikenal memiliki sifat agresif:

1. Siamese

Kucing Siamese sering kali dikenal dengan sifat vokal dan cerdasnya. Namun, mereka juga bisa menunjukkan perilaku agresif jika tidak mendapatkan perhatian slot gacor yang cukup atau merasa stres. Siamese sangat protektif terhadap pemiliknya dan bisa menjadi territorial terhadap lingkungan sekitarnya.

  • Sifat: Kucing Siamese bisa mudah marah jika merasa terancam atau diabaikan. Oleh karena itu, mereka butuh lingkungan yang penuh kasih dan interaksi yang cukup.

2. Bengal

Bengal adalah kucing dengan corak bulu eksotis yang mirip dengan kucing liar. Meskipun sangat aktif dan energik, Bengal bisa menunjukkan sifat agresif terutama jika mereka merasa bosan atau tidak mendapatkan stimulasi yang memadai. Mereka memerlukan banyak aktivitas fisik dan mental.

  • Sifat: Bengal cenderung memiliki energi tinggi, dan jika tidak disalurkan dengan benar, mereka bisa menggigit atau mencakar sebagai tanda frustrasi.

3. Sphynx

Sphynx, kucing tanpa bulu yang unik ini, dikenal memiliki kepribadian yang penuh kasih sayang terhadap pemiliknya. Namun, Sphynx bisa menjadi agresif ketika mereka merasa tidak nyaman, terutama dalam situasi di mana mereka kekurangan perhatian atau merasa terisolasi.

  • Sifat: Sphynx membutuhkan banyak perhatian dan interaksi. Jika tidak terpenuhi, mereka bisa menjadi frustrasi dan menunjukkan perilaku agresif.

4. Maine Coon

Maine Coon umumnya dikenal sebagai kucing yang ramah dan penyayang. Namun, ketika merasa terpojok atau terancam, mereka bisa menunjukkan sisi agresif mereka. Ukurannya yang besar membuat mereka lebih kuat, sehingga perilaku agresifnya bisa lebih sulit ditangani jika tidak diperhatikan sejak dini.

  • Sifat: Meskipun ramah, Maine Coon bisa agresif dalam situasi yang membuatnya merasa tidak aman atau terganggu.

5. Savannah

Savannah adalah salah satu kucing domestik yang paling besar dan berenergi tinggi, hasil persilangan antara kucing liar Afrika dengan kucing domestik. Mereka memiliki kecenderungan untuk menjadi agresif karena sifat alami mereka yang aktif dan territorial. Savannah memerlukan pelatihan yang intensif dan lingkungan yang mendukung untuk mencegah agresivitas.

  • Sifat: Savannah sangat aktif dan memerlukan ruang yang luas serta stimulasi mental dan fisik. Ketidakmampuan pemilik untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat memicu agresivitas.

Cara Mengatasi Agresivitas pada Kucing

Menghadapi kucing dengan sifat agresif memerlukan pemahaman akan kebutuhan fisik dan mental mereka. Beberapa cara untuk mengatasi agresivitas antara lain:

  • Berikan perhatian yang cukup: Kucing membutuhkan interaksi rutin dengan pemiliknya untuk mengurangi stres dan kebosanan.
  • Beri stimulasi mental dan fisik: Mainan, tempat untuk memanjat, dan ruang bermain yang luas bisa membantu menyalurkan energi kucing.
  • Pelatihan perilaku: Pelatihan yang tepat sejak dini dapat membantu mengendalikan agresivitas dan mencegah perilaku negatif di kemudian hari.

Kesimpulan

Beberapa ras kucing memang memiliki kecenderungan lebih agresif dibandingkan yang lain, namun dengan perhatian, latihan, dan lingkungan yang tepat, sifat agresif tersebut bisa dikendalikan. Pemilik harus memastikan bahwa kebutuhan fisik dan mental kucing terpenuhi agar mereka tetap bahagia dan nyaman di rumah.

Share: Facebook Twitter Linkedin